Jakarta - Industri media massa Indonesia seolah-olah alergi terhadap keberadaan serikat buruh pekerja media baik itu industri bidang penerbit maupun percetakan media.
Menurut Ir. H. Arse Pane Ketua Umum SERBU (Serikat Buruh Pekerja Penerbit Percetakan Media Perisai Pancasila-red) kepada Sekjen SERBU Endi Harwen Selasa pagi (24/9/2024), tentu isu tersebut membuat publik yang akan dirugikan. Demikian diskusi singkat melalui teleconference bersama Ketua Umum Dewan Adat Bamus Betawi Muhammad Rifky, biasa disapa Bang Eki Pitung.
Pecat-Memecat awak media atau jurnalis yang menggagas serikat pekerja kerap saja terjadi. Hal itu sepantasnya tidak terjadi. ungkap Arse Pane, wartawan senior "jebolan" Pos Kota group semasa Bang Sofyan Lubis berjaya (Guru para Wartawan-red).
Peristiwa ini merupakan satu dari sederetan praktik pemberangusan serikat pekerja di industri media massa Indonesia.
Tentu posisi jurnalis yang rentan di bawah kendali korporasi media tidak hanya merugikan hak-hak pekerja, tapi juga membahayakan demokrasi. tegas Haji Arse selaku inisiator penggagas "Garnisun 08" Ujung Menteng-Cakung.
Senada Bang Eki Pitung, ia selaku tokoh Bamus Betawi seperti harapan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) bahwa peran media memiliki potensi besar menyampaikan gagasan Bang Emil untuk Jakarta lebih komprehensif.
"Tentu karena konteks dalam rangka pilkada, Bang Emil selalu menyampaikan tantangan-tantangan, solusi-solusi yang dirasa relevan dng tantangan Jakarta ke depan," ungkap Endi Harwen dikenal dng Majalah Pancasila Abadi.
Bang Eki Pitung menjelaskan konsep slogan Jakarta Baru. Slogan itu dicanangkan oleh Cagub DKJ Bang Emil dan Cawagub Babe Ono.
Figur keduanya sangat layak memimpin Jakarta lantaran memiliki visi Jakarta Kota Global. tutup Muhammad Rifky mendukung SERBU dalam konsep Jakarta Baru.
(Endi Harwen)
LEAVE A REPLY